Akhir-akhir ini mencuat lagi berita mengenai susu yang formula yang tercemar bakteri Sakazaki. Menurut hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menyebutkan ada susu formula yang tercemar bakteri Sakazakii memantik keresahan di masyarakat, terutama kita para ibu-ibu.
Sebenarnya apa sih bakteri Sakazakii itu?
Enterobacter Sakazakii adalah bakteri gram negatif anaerob fakultatif berbentuk koliform atau kokoid. Pada 1980 bakteri ini dikukuhkan dalam genus enterobacter. Penyebutan itu diambil dari seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii.
Bakteri ini dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan, seperti pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta (wow, tentunya kita banyak mengkonsumsi ini ya).
Enterobacter Sakazakii adalah bakteri gram negatif anaerob fakultatif berbentuk koliform atau kokoid. Pada 1980 bakteri ini dikukuhkan dalam genus enterobacter. Penyebutan itu diambil dari seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii.
Bakteri ini dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan, seperti pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta (wow, tentunya kita banyak mengkonsumsi ini ya).
Tahukah bunda, Infeksi Sakazakii bisa menyebabkan radang selaput otak dan radang usus. Walau bakteri ini dapat menginfeksi pada segala usia, tapi risiko terbesar terkena adalah usia bayi.
Kelompok bayi yang berisiko tertinggi terinfeksi bakteri Sakazakii:
1. bayi baru lahir hingga berusia 28 hari
2. bayi dengna gangguan sistem tubuh
3. bayi dengan berat badan lahir rendah
4. bayi prematur dan bayi dari ibu pengidap HIV
Menurut pakar Laktasi, Utami Rusli, tercemarnya susu formula dari bakteri Sakazakii sudah sering terjadi. Di Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Kanada, kasus ini bahkan terus meningkat.
Menurut informasi dari Menteri Kesehatan, karakter bakteri Sakazakii mudah mati. Jadi kunci menghindari bakteri ini adalah saat membuat susu formula. Perhatikan kebersihan saat menyimpan dan membuat susu formula, baik itu dari orang yang membuat maupun tempat dan alat yang digunakan.
Tips penyiapan susu formula yang baik:
1. Gunakan air yang dimasak sampai mendidih. Biarkan air selama 10-15 menit agar suhunya turun menjadi 70 celsius.
2. Siapkan susu sebanyak yang bisa dihabiskan bayi. Sesuai takaran yang dianjurkan pada label.
3. Sisa susu yang telah dilarutkan harus dibuang setelah 2 jam.
4. Susu formula bukan produk steril dan dapat terkontaminasi kuman yang menyebabkan penyakit.
Kelompok bayi yang berisiko tertinggi terinfeksi bakteri Sakazakii:
1. bayi baru lahir hingga berusia 28 hari
2. bayi dengna gangguan sistem tubuh
3. bayi dengan berat badan lahir rendah
4. bayi prematur dan bayi dari ibu pengidap HIV
Menurut pakar Laktasi, Utami Rusli, tercemarnya susu formula dari bakteri Sakazakii sudah sering terjadi. Di Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Kanada, kasus ini bahkan terus meningkat.
Menurut informasi dari Menteri Kesehatan, karakter bakteri Sakazakii mudah mati. Jadi kunci menghindari bakteri ini adalah saat membuat susu formula. Perhatikan kebersihan saat menyimpan dan membuat susu formula, baik itu dari orang yang membuat maupun tempat dan alat yang digunakan.
Tips penyiapan susu formula yang baik:
1. Gunakan air yang dimasak sampai mendidih. Biarkan air selama 10-15 menit agar suhunya turun menjadi 70 celsius.
2. Siapkan susu sebanyak yang bisa dihabiskan bayi. Sesuai takaran yang dianjurkan pada label.
3. Sisa susu yang telah dilarutkan harus dibuang setelah 2 jam.
4. Susu formula bukan produk steril dan dapat terkontaminasi kuman yang menyebabkan penyakit.
Nah bunda, sudah tau kan apa itu bakteri Sakazakii? Bagaimanapun juga pemberian ASI adalah yang paling aman.
Semoga senantiasa anak-anak kita diberikan kesehatan oleh Allas SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar